iklan

Senin, 24 Juli 2017

Validitas Menurut Para Ahli

Hai Sobat DP....!
kali ini saya akan posting teori-teori tentang validitas. Mudah-mudahan bermanfaat buat sobat semuanya😊😊😊😊


Konsep Validitas
Menurut Saifuddin Azwar dalam bukunya Reliabilitas dan Validitas tahun 2014 terbitan Pustaka Pelajar Jakarta. Validitas mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran.
Nah, pengukuran itu sendiri berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak pemahaman yang dimiliki oleh seseorang yang kita ukur. Disini, hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah validitas berkenaan dengan alat ukur bukan ukurnya tersendiri. Contoh, untuk memasak beras menjadi nasi kita perlu takaran. Nah takaran itulah validitas dan beras tadi adalah ukurannya.
Masih dari buku Saifuddin Azwar, Tipe validitas secara tradisional dapat di golongkan dalam tiga kategori besar, yaitu:
·         Validitas Isi (Content Validity)
·         Validitas Konstrak (Construct Validity)
·         Validitas Berdasarkan Kriteria (Criterion-Related Validity)

1.      Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan dan relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement.
Secara lebih spesifik lagi nich Sobat DP, Validitas isi dapat dibedakan menjadi dua tipe.
Yang pertama:
Face Validity (Validitas Tampang), Nah validitas tampang ini adalah bukti validitas yang walaupun penting, namun paling rendah signivikasinya dikarenakan hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan (appearance) tes dan keseuaian konteks aitem dengan tujuan ukuran tes.

Walau demikian Validitas Tampang ini bukannya tidak penting, validitas tampang tetap penting karena tes yang memiliki validitas tampang yang tinggi akan memancing motivasi individu yang di tes untuk menghadapi tes tersebut dengan bersungguh-sungguh.

Yang kedua:
Validitas Logis atau bisa juga disebut dengan Validitas Sampling (Sampling Validity), hal ini dikarenakan validitas ini menunjuk pada sejauh mana aitem tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak di ukur.

2.      Validitas Konstrak
Menurut Allen dan yen 1979, (dalam buku saifuddin Azwar) Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana hasil tes mampu mengungkapkan suatu trait atau suatu konstrak teoritik yang hendak diukurnya. Konsep validitas konstrak ini sangat berguna pada tes yang mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal.
            Menurut magnusson 1967, dukungan terhadap adanya validitas konstrak dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu:
a.       Studi mengenai perbedaan antar kelompok-kelompok yang menurut teori harus berbeda
b.      Studi mengenai pengaruh perubahan dalam diri individu dan lingkungan terhadap hasil tes
c.       Studi mengenai korelasi di antara berbagai variabel yang menurut teori mengukur aspek yang sama.
d.      Studi korelasi antar aitem atau antar belahan tes.
Validitas konstruk (construct validity) menunjuk pada sejauh mana instrumen mampu mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan di ukur, Uno (2012 : 152). Selain itu, validitas konstruk juga dapat mengukur sikap, minat konsep diri dan gaya kepemimpinan seperti yang diungkapkan (Matondang, 2009) “validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen yang dimaksudkan mengukur variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligansi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.

3.      Validitas Berdasarkan Kriteria
Validitas tes berdasarkan kriteria mempunyai prosedur yang menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes.
Prosedur validasi berdasarkan kriteria menghasilkan salah satu diantara dua macam validitas,

Yang pertama:
Validitas prediktif (predictive Validity), Validitas prediktif sangat penting artinya bila tes dimaksudkan untuk berfungsi sebagai prediktor bagi performans di waktu yang akan datang.
Prosedur Validitas prediktif biasanya memerlukan waktu yang lama dan mungkin pula biaya yang tidak sedikit, dikarenakan prosedur ini pada dasarnya bukan kerja yang dianggap selesai setelah melakukan sekali prosedur analisis, melainkan lebih merupakan suatu kesnambungan dalam proses pengembangan suatu tes.

Yang kedua:
Validitas Konkuren, Validitas Konkuren merupakan indikasi dari validitas yang layak ditegakkan bila tes tersebut dirancang untuk berfungsi sebagai prediktor dan ia merupakan validitas yang sangat penting dalam situasi diagnostik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kelebihan dan kekurangan komik sebagai media pembelajaran

Kelebihan dan kekurangan Komik Menurut Rohani (1997:21) Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami,...