Sobat DP (Dunia Pendidikan) apa kabarnya nich??
Postingan kali ini saya akan berbagi tentang bencana Gempa Bumi nich buat Sobat DP sekalian.
biar nambah-nambah ilmu, monggo di baca. hal ini dikarenakan, sebagai warga penghuni bumi kita harus mengetahui tanda-tanda bakal terjadinya gempa bumi. Hal ini agar dpat mengurangi dampak yang terjadi akibat gempa bumi, baik secara nyawa, materi dan lainnya dech..๐๐๐
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena sering kali diberitakan adanya suatu wilayah yang dilanda gempa bumi baik yang ringan maupun yang berat yang menelan banyak korban jiwa dan harta. Gempa bumi merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu dan sifatnya tidak berkelanjutan. Gempa bumi berupa sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumiyang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkanoleh pergerakankerak bumi(lempeng bumi) Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena sering kali diberitakan adanya suatu wilayah yang dilanda gempa bumi baik yang ringan maupun yang berat yang menelan banyak korban jiwa dan harta. Gempa bumi merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu dan sifatnya tidak berkelanjutan. Gempa bumi berupa sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumiyang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkanoleh pergerakankerak bumi(lempeng bumi) Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk dapat ditahan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini akan membahas tentang bencana gempa bumi agar kita dapat memahami apa itu gempa bumi dan cara menghindari dari bencana gempa bumi tersebut.
1.2 TUJUAN
- Untuk menjelaskan pengertian, jenis, penyebab, dampak dari gempa bumi.
- Untuk menjelaskan tanda-tanda gempa bumi, cara penanggulangan, cara menghindari, dan persiapan sebelum gempa bumi.
- Memenuhi tugas Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan.
1.3 MANFAAT
- Agar kita dapat mengetahui pengertian dari gempa bumi, jenisnya, penyebabnya dan dampak dari gempa bumi.
- Agar kita mengetahui tanda-tanda gempa bumi dan tahu bagamaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi gempa bumi.
BAB II
LANDASAN TEORI
GEMPA BUMI
2.1 Pengertian Gempa Bumi Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pengertian gempa bumi menurut para ahli
- Gempa bumi merupakan istilah khusus yang diakibatkan oleh kinerja alam. Gempa bumi adalah hentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi dan merambat melalui permukaan dan menembus bumi (“Bencana Alam dan Bencana Anthropogene,” 2010).
- Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik (“Belajar Memahami Bumi
Bersama Mbah Rono,”2015).
- Gempa bumi adalah getaran tanah yang disebabkan oleh gerakan permukaan bumi. Gerakan ini dapat menyebabkan kerusakan pada gedung, jembatan, jalan, perumahan sampai dengan perubahan permukaan tanah, bahkan mengakibatkan hilangnya banyak nyawa manusia (“Ragam Bentuk, Bahan, & Variabel Tangga,”2007).
- Gempa
bumi adalah getaran dalam bumi yang
terjadi sebagai akibat dari terlepasnya energi yang terkumpul secara
tiba-tiba dalam batuan yang mengalami deformasi (“Pengantar Mitigasi Bencana Geologi,”2014).
Dari
berbagai pengertian tentang gempa bumi, dapat ditarik kesimpulan bahwa gempa
bumi adalah getaran, guncangan, atau hentakan asli yang bersumber di dalam bumi
dan merambat melalui permukaan bumi sebagai akibat dari pelepasan energi dari
dalam yang terkumpul secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik sehingga terjadi kerusakan pada gedung,
jembatan, jalan, perumahan samapi hilangnya permukaan tanah, bahkan
menghilangkan banyak nyawa manusia.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid.
Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
2.2 Jenis Gempa Bumi
- Berdasarkan Penyebab
- Gempa bumi tektonik ๐๐Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Getaran gempa yang diakibatkan oleh proses tektonik baik lipatan atau patahan muka bumi sehingga mengakibatkan pergeseran (dislokasi) lapisan-lapisan batuan pembentuk litosfer. Pusat gempa tektonik terbesar di sepanjang zona penyusupan (subduksi) lempeng samudra ke bawah lempeng benua. Penyebaran gempa umumnya sangat luas, dengan kekuatan menengah hingga tinggi, diawali dengan gerakan yang lemah kemudian menimbulkan gempa utama dnegan skala yang cukup besar, disusul oleh gempa-gempa susulan dengan identitas yang makin mengecil dalam usaha mencapai keseimbangan.Serangkaian gempa bumi mengguncang wilayah Pantai Selatan Pulau Jawa khususnya kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Gempa tektonik ini berkekuatan 6,8 skala richter dengan pusat gempa pada kedalaman kurang dari 39 km di titik 9,4ยบ LS dan 107,2ยบ BT. Pusat gempa Pangandaran berada di sebelah Selatan Pameungpeuk dengan jarak sekitar 100-150 km dan merupakan zona pertemuan dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.Dr. Cecep Subarya pakar geodesi dari Badan Koordinasi dan Survei Pemetaan Nasional mengemukakan bahwa pergerakan subduksi lempeng Australia terhadap lempeng Eurasia tergolong aktif yaitu 70 mm per tahun.
- Gempa bumi tumbukan ๐๐Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi.
- Gempa bumi runtuhan ๐๐Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan mengisi ruang yang kosong dalam litosfer. Gempa ini sering terjadi akibat ambruknya gua-gua kapur atau terowongan pertambangan bawah tanah. Gempa runtuhan umumnya sangat jarang terjadi. Biasanya gejala ini terdapat di daerah-daerah yang terdapat runtuhan-runtuhan dalam tanah. Misalnya, di daerah gua-gua batu gamping dan daerah pertambangan. Sering pula dibedakan gempa yang berpusat di daratan atau gempa darat dan gempa yang berpusat di laut atau gempa laut.
- Gempa bumi buatan ๐๐Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
- Gempa bumi vulkanik (gunung api) ๐๐Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Anggapan bahwa gempa yang besar disebabkan oleh adanya erupsi gunung api tidak sepenuhnya benar. Penyebab utama gempa vulkanik adalah: 1) Persentuhan magma dengan dinding-dinding tubuh gunung api dan tekanan gas pada peledakan-peledakan hebat; 2) Perpindahan mendadak dari magma di dalam dapur magma.
2. Berdasarkan Kedalaman
- Gempa bumi dalam ๐๐Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah ๐๐Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal ๐๐Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
3. Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
- Gelombang Primer ๐๐ Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
- Gelombang Sekunder ๐๐Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
2.3 Karakteristik Gempa Bumi
Adapun karakeristik khas dari Gempa bumi adalah sebagai berikut :
- Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
- Lokasi kejadian tertentu
- Berpotensi terulang lagi
- Belum dapat diprediksi
- Akibatnya dapat menimbulkan bencana
- Tidak dapat dicegah namun akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
2.4 Tanda-Tanda Terjadinya Gempa Bumi
- Munculnya awan gempa ๐๐ Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya seperti angin tornado, pohon atau batang. Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk karena beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang muncul akibat adanya patahan ataupun pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari dasar bumi. Gelombang elektromagnetis itu kemudian 'menghisap' daya listrik di awan, sehingga terbentuklah awan yang seolah-olah berdiri. Namun, terkadang munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bsa dipastikan bahwa daerah kamu akan mengalami gempa.
- Beberapa alat elektronik kamu mungkin mengalami gangguan yang aneh ๐๐Awan gempa biasanya muncul seminggu sebelum terjadinya gempa. Untuk memastikan apakah awan yang kamu lihat tersebut adalah benar-benar awan gempa atau bukan, kamu bisa mulai waspada terhadap beberapa gangguan pada alat elektronik di tempat tinggal mu. Gangguan ini bisa seperti ada suara ‘brebet-brebet’ pada televisi, lampu mesin fax yang berkedip terus-menerus meskipun sedang tidak transmisi data, serta lampu neon yang tetap menyala (remang-remang) meskipun sudah dimatikan. Kalau gangguan tersebut sudah muncul, maka berarti kemungkinan besar memang sedang ada gelombang elektromagnetik kuat di daerah kamu
- Hewan di sekitar tempat tinggalmu berkelakukan aneh, menghilang ataupun gelisah๐๐ Kalau kamu mempunyai peliharaan atau banyak hewan di sekitar tempat tinggalmu, maka kamu perlu waspada jika sewaktu-waktu kelakuan hewan-hewan tersebut berubah. Kebanyakan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh karena itu hewan-hewan tersebut biasanya akan menghilang dan menyelamatkan diri terlebih dahulu sebelum gempa terjadi.
- Munculnya cahaya gempa ๐๐ Cahaya gempa ini meskipun sangat jarang muncul bisa jadi merupakan tanda bahwa akan terjadi gempa yang cukup besar. Cahaya ini hanya sekilas saja munculnya, dan biasanya kebanyakan orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien. Jadi, kalau kamu mendengar adanya kabar mengenai cahaya aneh yang muncul di daerah kamu, maka sebaiknya kamu waspada terhadap gempa yang kemungkinan akan terjadi.
- Gempa kecil yang merupakan tanda akan adanya gempa yang lebih besar๐๐Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri merupakan tandanya. Gempa yang menjadi tanda ini biasanya merupakan gempa kecil dan berlangsung singkat. Jadi kalau di daerah kamu terjadi gempa kecil dan singkat, kamu sebaiknya ke luar dan menunggu beberapa saat untuk menghindari gempa susulan yang biasanya lebih besar.
2.5 Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Tabel
Skala Kekuatan Gempa Menurut Omori
(dimodifikasi oleh Bemmelen)
Derajat
|
Keterangan
|
I
|
Getaran-getaran
lunak, dirasakan oleh banyak orang, tetapi tidak oleh semua orang.
|
II
|
Getaran-getaran
sedang, semua orang terbangun karena bunyi barang-barang pecah serta bunyi
jendela dan pintu-pintu.
|
III
|
Getaran-getaran
agak kuat, jam dinding berhenti, pintu dan jendela terbuka.
|
IV
|
Getaran-getaran
kuat, gambar-gambar di dinding jatuh, serta retakan-retakan terjadi di
dinding.
|
V
|
Getaran-getaran
sangat kuat, dinding-dinding dan atap runtuh.
|
VI
|
Rumah-rumah
yang kuat runtuh.
|
VII
|
Kerusakan-kerusakan
umum.
|
Skala
kekuatan gempa Omori ini sekarang di Indonesia tidak pernah dipergunakan.
Lembaga Meteorologi dan Geofisika di Jakarta mempergunakan skala Mercalli, yang diciptakan oleh Gueseppe Mercalli (1920), ahli
gunung api berkebangsaan Italia. Skala ini memiliki rentang nilai 1-12 seperti
terlihat pada tabel berikut.
Tabel Skala Kekuatan Gempa Menurut Mercalli
Derajat
|
Keterangan
|
I
|
Gerakan
tidak dirasakn, kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
|
II
|
Getaran
dirasakan oleh beberapa orang yang tinggal diam, lebih-lebih di rumah tingkat
atas, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang.
|
III
|
Getaran
yang dirasakan nyata di dalam rumah, lebih-lebih di rumah tingkat atas,.
Kendaraan yang sedang berhenti agak bergerak, terasa ada getaran seolah-olah
truk lewat. Lamanya dapat ditentukan.
|
IV
|
Pada
siang hari di dalam rumah dirasakan oleh orang banyak. Di luar oleh beberapa
orang. Pada malam hari beberapa orang terbangun. Barang-barang pecah, jendela
dan pintu menggerincing, dinding berbunyi karena pecah-pecah, kacau
seolah-olah ada truk besar melanggar rumah, kendaraan yang sedang berhenti
bergerak dengan nyata.
|
V
|
Getaran
dirasakan oleh semua penduduk, banyak orang terbangun. Beberapa banrang
pecah, jendela dan sebagainya pecah, plester dinding pecah, barang-barang
terpelanting, pohon-pohon dan tiang-tiang serta barang-barang besar lainnya
tampak bergoyang-goyang., jarum jam dinding dapat berhenti.
|
VI
|
Getaran-getaran
dirasakan oleh semua orang, kebanyakan terkejut dan lari keluar,
kadang-kadang meja-kursi dan sebagainya bergerak, plester dinding jatuh dan
cerobong asap pabrik mulai rusak. Kerusakan ringan.
|
VII
|
Tiap-tiap
orang keluar rumah, kerusakan ringan dan sedang pada bangunan yang kuat, dan
banyak kerusakan pada bangunan yang tidak kuat, cerobong asap pecah,. Dapat
dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.
|
VIII
|
Kerusakan
ringan pada bangunan yang kuat, terjadi lubang-lubang karena retak-retak pada
bangunan yang kuat. Dinding dapat
lepas dari rangka rumah, cerobong-cerobong asap dan monumen roboh. Meja dan
kursi terlempar, air menjadi keruh, orang yang sedang naik sepeda motor
merasa terganggu.
|
IX
|
Kerusakan
pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus. Banyak
lubang karena retak-retak pada bangunan yang kuat. Rumah tampak agak
berpindah dari dasarnya, pipa dalam tanah putus.
|
X
|
Bangunan
dari kayu yang didirikan dengan kuat rusak. Rangka rumah lepas dari
fondasinya. Tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tepi sungai dan
di lereng yang curam, air bah.
|
XI
|
Bangunan-bangunan
hanya sedikit yang masih berdiri, jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam
tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
|
XII
|
Hancur
sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Tidak dapat memandang
dengan jelas, benda-benda terlempar ke udara.
|
Bagi masyarakat awam, estimasi kekuatan gempa hanya dengan melihat penampakan fisik di lapangan. Namun dengan berpedoman pada skala Mercalli akan dapat dilakukan dengan mudah. Pengamatan orang atas penampakan fisik bersifat kualitatif sehingga sangat mungkin terjadi perbedaan tafsir dalam mengukur kekuatan gempa.
Charles F. Richter, seorang seismolog di Pasadena California yang lahir di Amerika Serikat 26 April 1900, telah menciptakan skala kekuatan gempa yang berhasil ditangkap dengan seismograf. Skala intensitas gempa tersebut kemudian dikenal dengan skala Richter, dengan rentang nilai 1-9. Skala Richter dapat dimanfaatkan apabila terdapat alat pencatat gempa. Karena alat tersebut tidak di semua tempat anda, dibuat kesebandingan antara intensitas skala gempa Mercalli dan intensitas skala gempa Richter seperti terlihat tabel 5. Sementara, tabel 6 menyajikan kesebandingan antara skala Mercalli dan skala Omori.
Dampak Sosial
Charles F. Richter, seorang seismolog di Pasadena California yang lahir di Amerika Serikat 26 April 1900, telah menciptakan skala kekuatan gempa yang berhasil ditangkap dengan seismograf. Skala intensitas gempa tersebut kemudian dikenal dengan skala Richter, dengan rentang nilai 1-9. Skala Richter dapat dimanfaatkan apabila terdapat alat pencatat gempa. Karena alat tersebut tidak di semua tempat anda, dibuat kesebandingan antara intensitas skala gempa Mercalli dan intensitas skala gempa Richter seperti terlihat tabel 5. Sementara, tabel 6 menyajikan kesebandingan antara skala Mercalli dan skala Omori.
Tabel Kesebandingan antara Skala Mercalli dan Richter.
Mercelli
|
Uraian
|
Richter
|
|
I
|
Hanya
dapat dideteksi oleh seismograf
|
0
|
|
II
|
Guncangan
pada orang yang beristirahat dan tangga
|
-
|
|
III
|
Guncangan
pada benda yang bergantung
|
-
|
|
IV
|
Perabot
bergetar hebat, pohon terkoyak
|
4,3
|
|
V
|
Pintu
bergeser, cairan tumpah dari gelas
|
-
|
|
VI
|
Orang
berjalan terhuyung-huyung jendela pecah
|
4,8
|
|
VII
|
Sulit
berdiri, batu bata dan keramik pecah berkeping-keping
|
-
|
|
VIII
|
Langit-langit
runtuh, lantai yang basah retak
|
6,2
|
|
IX
|
kepanikan
massal, kerusakan fondasi
|
-
|
|
X
|
banyak
bangunan hancur
|
-
|
|
XI
|
Keretakan
lebar di tanah dan jalan raya
|
7,3
|
|
XII
|
Kehancuran
total, gelombang dapat disaksikan di permukaan
|
8,9
|
|
Catatan:
|
Skala
Mercalli berdasarkan observasi saksi mata.
Skala
Richter berdasarkan gelombang energi akibat gempa.
|
|
Tabel Kesebandingan antara Skala Mercalli dan Omori
Mercalli
|
Omori
|
II-III
|
I
|
IV
|
II
|
V
|
III
|
VI
|
IV
|
VII + VIII
|
V
|
IX + X
|
VI
|
XI + XII
|
VII
|
Dengan
mempergunakan skala kekuatan gempa tersebut, kita dapat membuat peta isoseist.
·
Garis-garis isoseist adalah garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai intensitas gempa yang sama.
·
Pleistoseist adalah garis yang
melingkari daerah gempa dengan isoseist terbesar, jadi berdekatan dengan
episentrum.
·
Pleistoseist adalah isoseist yang
pertama dan daerah did alam isoseist ini
disebut juga daerah episentral.
Apabila diandaikan bumi ini
merupakan suatu massa yang homogen dan pusat gempa itu merupakan suatu titik,
bentuk isoseist seharusnya merupakan suatu bundaran. Namun, kenyataannya tidak demikian karena
bumi ini bukan merupakan suatu benda yang homogen. Apabila episentrum terletak
di suatu daerah patahan, isoseist akan berbentuk bundar panjang (oval). Selain skala kekuatan gempa relatif,
dikenai juga skala kekuatan mutlak berdasarkan percepatan getaran-getaran bumi
sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel Skala Kekuatan Gempa Mutlak
Derajat
|
Percepatan
getaran-getaran gempa (cm/detik)
|
I
IV
V
VIII
X
XII
|
0,25
5-10
10-25
25-50
200-500
>
500
|
Sebagaimana diketahui, penetapan skala gempa tergantung pada berbagai faktor, umpamanya sifat tanah. Dalam hal ini dapat dibedakan antara kekuatan gempa semu, yaitu di daerah-daerah bertanah lepas atau mengandung air (rawa-rawa) dan kekuatan gempa sebenarnya, yaitu di daerah batuan padat atau krstalin. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas mengenai kekuatan gempa maka kekuatan gempa yang diobservasi harus dikalikan dengan koefisien tertentu yang diebri nama koefisien bawah tanah, seperti tertera pada tabel berikut.
Tabel Hubungan antara Tanah Dasar dan Koefisien Bawah Tanah
Tanah Dasar
|
Koefisien
Bawah Tanah
|
Kristalin
Batu pasir
Pasir
Tanah yang ditimbun (madeland)
Rawa-rawa kecil
|
1,0
1,0-2,4
2,4-4,4
4,4-11,6
12,0
|
Struktur
geologi lapisan bumi juga ikut berperan dalamm penentuan skala kekuatan.
Bangunan-bangunan yang terletak dekat daerah patahan akan mengalami
kerusakan-kerusakan lebih berat dibandingkan dengan rumah-rumah yang jauh dari
patahan. Dari uraian-uraian di atas, mudah dimengerti bagaimana sulitnya
menetapkan kekuatan gempa yang eksak.
2.8 Wilayah Rawan Gempa Bumi di Indonesia
• Aceh
• Sumatra Utara-Simeulu
• Sumatera Barat-Jambi
• Bengkulu
• Lampung
• Banten-Pandeglang
• Jawa Barat-Bandar Kawung
• Yogyakarta
• Lasem
• Jawa Timur-Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur
• Kepulauan Aru
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tenggara
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Utara
• Sangir Talaud
• Maluku Utara
• Maluku Selatan
• Kepala Burung-Papua Utara
2.9 Wilayah Rawan Gempa Bumi di Dunia
- Jepang
- Turki
- China
- India
- Meksiko
- Amerika Serikat
- Indonesia
- Iran
- Taiwan
- Cile
2.10 Akibat Gempa Bumi
Dampak Fisik
Dampak Fisik
- Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya gelombang tsunami jika
sumber gempa di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut muncul jika di pusat
gempa terjadi patahan lempeng bumi turun sehingga air laut surut sementara.
Akan tetapi tidak lama kemudian gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar
biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan. Selanjutnya gelombang ini
merusak apa saja yang dilaluinya. Sebelum tsunami muncul, biasanya muncul
tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah, getaran kuat, muncul cairan hitam
atau putih dari arah laut, biasanya juga terdengar bunyi keras, tercium bau
garam menyengat dan air laut terasa dingin.
- Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan
lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya
permukaan bumi, maka bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan,
perkantoran, maupun rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.
- Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Dari hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui
bahwa terjadi perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi
tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan
mengakibatkan perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat
guncangan gempa. Struktur tanah seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi
kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa, tegangan pori udara dalam lapisan
tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah menurun hingga mencapai nilai
terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan sehingga mengakibatkan
runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi tanah longsor.
- Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan
keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut
bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.
- Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak
bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada
mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah
tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin terisi oleh saluran primer,
sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan kestabilan tanah yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam kantong-kantong
air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan bergeser.
Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati,
sumur kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau
munculnya mata air baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran
kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata air setelah guncangan
gempa.
- Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya
mengakibatkan kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa manusia,
tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para korban. Akibat bencana tersebut,
sebagian besar korban dapat mengalami penderitaan biopsikososial yaitu gangguan
akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan terhadap sekadar perubahan suara,
perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang sebenarnya wajar terjadi
di tengah kehidupan sehari-hari.
- Tanah longsor akibat goncangan.
Permukaan tanah atau jurang-jurang yang terjal dapat runtuh atau lonsor akibat terjadinya gempa bumi. Bila tanah lonsor tersebut berada di samping jalan raya atau didaerah pemukiman penduduk, tentu akan sangat berbahaya.
- Jatuhnya korban jiwa.
Banyak sekali kita mendengar bahwa terdapat korban jiwa dalam setiap gempa bumi. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi gempa orang-orang tidak dapat lansung keluar dari bangunan. karena bangunan-bangunan jaman dulu yang masih bertahan sampai saat ini, tidak dapat bertahan jika ada gempa lebih dari 2 SR.
- Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
Pergeseran tanah yang terjadi saat gempa bumi dapat menyebabkan jalan atau rumah penduduk menjadi retak. hal ini dikarenakan tanah bawah yang menjadi pondasi rumah atau jalan bergeser atau masuk kedalam tanah dan tidak kembali seperti sedia kala. Hal ini tentu saja membuat luabang-lubang besar dijalan. yang harus diperbaiki kembali.
- Banjir karena rusaknya tanggul.
Nah, akibat dari pergesaran tanah pada saat terjadi gempa bumi adalah rusaknya dinding tanggul. kita tahu bahwa tekanan pada dinding tanggul sangat besar. Bila terjadi keretakan atau kebocoran kecil saja, maka kemungkinan besar dinding tanggul akan jebol dan mengakibatkan banjir yang dahsyat.
Dampak Sosial
- Menimbulkan kemiskinan.
- Kelaparan.
- Menimbulkan penyakit.
- Bila pada sekala yang besar ( dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan politik, system ekonomi dan lain-lain.
2.11 Cara Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada di dalam rumah:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
- Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
- Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
- Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila berada di luar ruangan:
- Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
- Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
- Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila berada di dalam ruangan umum:
- Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
- Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
- Segera hentikan di tempat yang terbuka.
- Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
- Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
- Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Bila sedang berada di dalam lift:
- Segera keluar dari lift saat terjadi gempa
- Jangan menggunakan lift sesudah terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
- Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah tombol buka pintu dan segera keluar menggunakan tangga.
- Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api:
- Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
- Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
- Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
- Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
- Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
• Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
• Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
• Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
2.12 Penanggulangan Gempa Bumi
2.12.1 Sebelum terjadi bencana alam gempa bumi
• Sosialisasi potensi gempa di wilayah yang rawan gempa.
• Mengembangkan bangunan yang relatif tahan gempa, dengan memperkuat atau memperdalam fondasi bangunan, penggunaan material yang ringan supaya bangunan dapat mengikuri getaran gempa.
• Penguatan jalan, di Jepang jalan dibangun dengan desain seperti gelombang air ketika terjadi gempa.
• Pendidikan pada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari gempa dari mulai anak-anak sampai orang dewasa.
• Monitoring, dengan mengukur gerakan tanah menggunakan skala richter.
• Persiapan menghadapi gempa di rumah dengan menyiapkan air, makanan, lampu senter, selimut dan pertolongan pertama.
2.12.2 Pada saat terjadi gempa bumi dan setelah terjadi gempa bumi
• Memberikan peringatan terjadinya gempa kepada masyarakat.
• Memantau perkembangan gempa dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
• Memberikan informasi jika keadaan telah dianggap aman.
• Mengerahkan regu atau tim tanggap darurat ke lapangan untuk memberikan pertolongan.
• Memperbaiki berbagai fasilitas yang rusak terutama jalan agar bantuan tidak terhambat datang ke lokasi dan masyarakat dapat melakukan mobilitas.
• Melakukan berbagai upaya rekonstruksi.
2.13 Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21
2.13.1 Sejarah Gempa Bumi di Indonesia
- 6 April 2016. Gempa bumi di Garut, Jawa Barat, berkekuatan 6,1 skala Richter.
- 2 Maret 2016. Gempa bumi di Mentawai, berkekuatan 7,8 skala Richter. Pusat gempa berada 682 km barat daya kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 km. Gempa ini berpotensi Tsunami dari Aceh hingga Lampung.
- 2 Juli 2013. Gempa Bumi Sumatra 2013 di sepanjang NAD berskala 6.2 SR
- 11 April 2012. Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
- 26 Oktober 2010. Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
- 16 Juni 2010. Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
- 7 April 2010. Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60 km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
- 30 September 2009. Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
- 2 September 2009. Gempa tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
- 3 Januari 2009. Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
- 12 September 2007. Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
- 6 Maret 2007. Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
- 27 Mei 2006. Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survei melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
- 26 Desember 2004. Gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
- 12 Desember 1992, di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
2.13.2 Sejarah Gempa Bumi di Dunia
- 11 Maret 2011. Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang.
- 27 Februari 2010. Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
- 12 Januari 2010. Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Lรฉogรขne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
- 12 Mei 2008. Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
- 8 Oktober 2005. Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
- 26 Januari 2004. Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.
- 26 Desember 2003. Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
- 21 Mei 2002, di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
- 26 Januari 2001, India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
- 21 September 1999, Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
- 17 Agustus 1999, barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
- 25 Januari 1999, barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
- 30 Mei 1998, di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
- 17 Januari 1995, di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
- 30 September 1993, di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
- 21 Juni 1990, di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
- 7 Desember 1988, barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 19 September 1985, di Meksiko Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
- 16 September 1978, di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 4 Maret 1977, Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, di antaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureลti).
- 28 Juli 1976, Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
- 4 Februari 1976, di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
- 29 Februari 1960, di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
- 26 Desember 1939, wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
- 24 Januari 1939, di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
- 31 Mei 1935, di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
- 1 September 1923, di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Menurut para ahli gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
• Jenis gempa bumi dibagi berdasarkan penyebab, kedalaman, gelombang atau getaran bumi
• Banyak sekali terjadi gempa bumi yang terjadi di Indonesia dan dunia dengan kekuatan yang sangat besar
• Akibat gempa bumi di bagi menjadi dua, yaitu dampak fisik dan dampak sosial
• Penanggulangan gempa bumi dilakukan pada saat sebelum terjadi gempa bumi atau pada saa terjadi gempa bumi tersebut
3.2 Saran
Pengetahuan mitigasi tentang bencana gempa bumi ditanamkan
sejak kecil denga tujuan untuk menciptakan generasi yang tanggap bencana serta
berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar
DAFTAR PUSTAKA
Contessa, Esmeralda.
2008. Merancang Rumah di Area Gempa. Jakarta: Esensi
Manalu, Murnaria. 2006.
Geografi. Jakarta: 2006
Noor, Djauhari. 2014.
Yogyakarta: Deepublish
Noor, Djauhi. 2014.
Pengantar Geologi. Yogyakarta: Deepublish
Ruhimat,
Mamat. 2006. IPS TERPADU (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah). Jakarta: PT. Grafindo Media
Pratama
Safri,
Regina. 2015. Belajar Memahami Bumi Bersama Mbah Rono. Yogyakarta: Galang Press
Samadi. 2007. Geografi
SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Sukandarrumidi.
2010. Bencana Alam & Bencana Anthropogene. Yogyakarta: Kanisius
Swadaya, Niaga. 2007.
Ragam bentuk, Bahan & Variasi Tangga. Jakarta: Mistra
Walhi. 2007. Bersahabat
dengan Ancaman. Jakarta: Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar