Faktor Penyebab Kekeringan
Kekeringan di Indonesia merupakan persoalan yang
memiliki dampak yang cukup signifikan utamanya dalam bidang pertanian.
Kekeringan yang terjadi terlalu lama bisa berdampak pada turunnya produksi
tanaman dan merugikan petani. Selain itu, produksi pertanian yang rendah akan
berakibat pada menurunnya kondisi pangan nasional bangsa dan menyebabkan
stabilisasi perekonomian mudah goyah. Hal lain yang bisa terjadi jika
kekeringan terjadi terlalu lama adalah terganggunya sistem hidrolisis
lingkungan dan manusia akan kekurangan air untuk dikonsumsi. Hal ini tentu
sangat krusial sebab air merupakan salah satu unsur kehidupan yang mutlak
tersedia untuk kebelangsunagn hidup.
Kekeringan dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
Lapisan
tanah tipis, dengan lapisan tanah yang tipis air huajn yang terkandung dalam
tanah tidak akan bertahan lama. Hal ini dapat terjadi karena air akan lebih
cepat mengalami penguapan oleh panas matahari. Biasanya bencana kekeringan
sering terjadi di daerah pegunungan kars, karena di daerah ini memiliki lapisan
tanah atas yang tipis.
Air
tanah dalam, air hujan yang jatuh pada saat musim hujan akan meresap jauh
kedalam lapisan bawah tanah mengingat selain hanya mampu menyimpan air dengan
intensitas yang terbatas, tanah juga tidak mampu menyimpan air dalam jangka
waktu yang panjang. Hal ini menyebabkan aliran-aliran air di bawah tanah yang
dalam, sehingga tanaman tidak mampu meenyerap air pada musim kemarau, karena
air yang yang terdapat jauh di bawah lapisan tanah tidak mampu naik, sehingga
seandainya ada sumber mata air yang tidak mengalami kekeringan pada musim
kemarau itu jumlahnya terbatas
Tekstur
tanah kasar, tanah denga tekstur kasar tidak mampu menyimpan air dengan jangka
waktu yang lama. Karena air hujan yang turun akan langsung mengalir ke
dalam,ini diakibatkan karena tanah tidak mampu menahan laju air. Dilain sisi,
air yang terkandung dalam tanah yang memiliki tektur yang kasar akan mengalami
penguapan relatif lebih cepat karena rongga-rongga tanah jelas lebih lebar dan
sangat mendukung terjadinya proses penguapan.
Iklim,
Keadaan alam yang tidak menentu akan berpengaruh terhadap kondisi iklim yang
terjadi sehingga mengakibatkan perubahan musim. Misalnya, akibat perubahan
kondisi iklim menyebabkan musim kemarau yang lebih lama dan tentunya akan
menyebabkan terjadinya bencana kekerinagn. Hal ini diakibatkan kebutuhan air
kuarang terpenuhi di musim kemarau.
Toografi
atau tinggi rendah suatu daerah sangat berpengaruh terhadap kandungan air tanah
yang dimiliki. Biasanya daerah yang rendah akan memiliki kandungan air yang
lebih banyak, hal ini disebabkan karena air hujan yang diserap oleh tanah akan
mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Dengan kata lain,
daratan tinggi memiliki kemungkinan bencana kekeringan karena daratan tinggi
tidak mampu menyimpan air lebih lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar