iklan

Selasa, 04 Desember 2018

CREATIVE PROBLEM SOLVING

Hai sobat DP semuanya......

aq rindu banget berbagi bersama kalian.. jadi hari ini aq bakal nge-post tentang Model CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) 


2.1. Model CPS
Menurut Supardi dan Putri (2009) CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, peserta didik dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal, keterampilan memecahkan masalah dapat juga memperluas proses berpikir. Dengan CPS, peserta didik dapat memilih dan mengembangkan ide dan pemikirannya. Berbeda dengan hafalan yang sedikit menggunakan pemikiran, CPS memperluas proses berpikir.
Pembelajaran CPS merupakan salah satu pembelajaran yang berorientasi pada proses pemecahan masalah. Salah satu tujuan dari proses pembelajaran ini adalah melatih peserta didik agar dapat mengaplikasikan konsep-konsep yang sudah mereka dapatkan dan pahami ke dalam proses pemecahan masalah (Busyairi dan Sinaga, 2015)
Pembelajaran yang menerapkan CPS, peran guru lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator. Proses pembelajaran yang memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik merupakan prasyarat bagi peserta didik untuk berlatih belajar mandiri melalui CPS. Guru membantu memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran (Sujarwo, 2006).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Mahardika (2012), menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara hasil belajar fisika kelas eksperimen dengan  kelas kontrol.  Hasil  belajar  dan  keaktifan  peserta didik untuk kelas model CPS mencapai ketuntasan belajar. Hasil ini sesuai dengan hasil yang dilakukan dalam penelitian ini skor untuk kognitif produk mencapai angka ketuntasan hingga 77,7% sehingga dapat dikatakan bahwa model   CPS   mampu   meningkatkan   hasil belajar peserta didik sesuai dengan dasar teori.
Teodorescu, dkk., (2014), menyatakan bahwa hasil yang kita peroleh di semua penilaian yang mendorong mereka menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan sikap mereka. Kelas yang diberikan instruksi sebelum dan sesudah mengungkapkan bahwa keyakinan peserta didik telah berubah dengan cara yang positif. Peserta didik tampaknya menyadari hubungan antara fisika yang mereka pelajari dan dunia nyata lebih baik setelah instruksi dan mereka percaya bahwa dapat menerapkan konsep-konsep yang mereka pelajari. Selama instruksi, mereka membangun kepercayaan pada kemampuan pemecahan masalah dan minat mereka dirangsang.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model CPS memiliki kemampuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.1. Langkah-langkah Model CPS
Model ini menggabungkan pemikiran analitik dan intuitif dalam usaha menyelesaikan suatu masalah. Langkah-langkah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah langkah-langkah metode pembelajaran CPS menurut Pepkin dalam Muslich (2007: 221) yang terdiri dari:
1)        Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada peserta didik tentang masalah yang diajukan, agar peserta didik dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
2)        Brainstorming/Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini peserta didik dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah.
3)        Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan, setiap kelompok mendiskusikan pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
4)        Implementasi
Pada tahap ini peserta didik menentukaan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan maslah, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesian dari masalah tersebut

 2.1.2.      Kelebihan dan Kekurangan Model CPS
Setiap model maupun metode pembelajaran tetap mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Menurut Huda (2013:230) pendekatan CPS memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan-kelebihannya sebagai berikut:
1)        Pendekatan CPS ini lebih memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan.
2)       Pendekatan CPS dapat membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran.
3)       Dapat lebih mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik karena disajikan masalah pada awal pembelajaran dan memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk mencari arah-arah penyelesaiannya sendiri.
4)       Dapat lebih mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data, membangun hipotesis, dan percobaan untuk memecahkan suatu masalah.
5)       Pendekatan CPS dapat membuat peserta didik lebih dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya kedalam situasi baru.
Sedangkan kelemahan-kelemahan dari CPS adalah sebagai berikut:
1)        Adanya perbedaan level pemahaman dan kecerdasan peserta didik dalam menghadapi masalah merupakan tantangan bagi guru.
2)        Peserta didik mungkin mengalami ketidaksiapan untuk menghadapi masalah baru yang dijumpai di lapangan.
3)      Pendekatan ini mungkin tidak terlalu cocok diterapkan untuk peserta didik taman kanak-kanak atau kelas-kelas awal sekolah dasar.
4)      Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mempersiapkan peserta didik melakukan tahap-tahap dalam CPS.

 Buat teman-teman yang butuh contoh soal CPS, dapat meng-klik link di bawah ini!👇👇👇👇

https://coretananakpendidikan.blogspot.com/2018/12/soal-momentum-dan-impuls-indikator-cps.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kelebihan dan kekurangan komik sebagai media pembelajaran

Kelebihan dan kekurangan Komik Menurut Rohani (1997:21) Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami,...