iklan

Selasa, 15 Oktober 2019

Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembelajaran


2.1  Perencanaan Pembelajaran
Semua guru tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya perencanaan pembelajaran. Perencanaan Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu “perencanaan” berasal dari kata rencana yang artinya pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan yang kedua adalah pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya dengan “pengajaran” yang artinya upaya untuk membelajarkan peserta didik. Menurut Muhaimin (2001, 183) kata pembelajaran lebih tepat digunakan karena menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar seseorang.
Kata pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk mengungkapkan hakikat desain pembelajaran. Lebih lanjut menurut Wina Sanjaya (2008:26) Pembelajaran adalah terjemahan dari “Intruction”, kata yang sering diambil dalam pendidikan di Amerika. Jadi Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan peserta didik dalam memanfaatkan semua potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri peserta didik maupun dari luar peserta didik untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Hamzah (2006:2) perencanaan pembelajaran adalah “suatu cara yang mememuaskan untuk membuat kegiatan berjalan dengan baik disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan”. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah ide atau pemikiran yang dirancang sesuai dengan kurikulum, silabus, kompetensi inti dan kompetensi dasar sebelum melaksanakan pembelajaran dimulai.
Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan peserta didik. Itulah sebabnya peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi memungkin berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dipakai untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan pada bagaimana membelajarkan peserta didik dan bukan pada apa yang dipelajari peserta didik. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari peserta didik merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajran yang harus dipelajari peserta didik agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini perencanaan pembelajaran memiliki 4 unsur yaitu: (1)Adanya tujuan yang harus dicapai, (2) Adanya strategi untuk mencapai tujuan, (3) Sumber daya yang dapat mendukung, (4) Implementasi setiap keputusan.

2.1.1 Konsep Perencanaan Pembelajaran
Disebutkan bahwa konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudt pandang, diantaranya: 1) Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi, dimana perencanaan pembelajaran akan mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori yang konstruktif terhadap pembelajaran; 2) Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana terdapat susunan   sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran; 3) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, di mana perencanaan pembelajaran merupakan cabang dari suatu pengetahuan yang senantiasa menghasilkan proses yang secara sistemik diimplementasikan; 4) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses; 5) Perencanaan pembelajaran sebagai suatu realitas.

2.1.2        Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
            Perencanaan pembelajaran mempunyai 4 karakteristik. Karakteistik tersebut adalah: 1) Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang; 2) Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian; 3) Perencaan terdiri dari beberapa aktifitas yang dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan; 4) Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi salah penggunaan dan salah dalam menejemen.

2.1.3 Pokok Pikiran Perencanaan Pembelajaran
Terdapat beberapa pokok pikiran yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran, yaitu: 1) Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan; 2) Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya; 3) Untuk menutupi kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-uasaha; 4) Usaha yang dilakukan untuk menutupi kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh; 5) Pemilihan alternatif yang paling baik dalam arti yang mempunyai efektifitas dan efiensi yang paling tinggi perlu dilakukan; 6) Alternatif yang dipilih harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan

2.1.4 Dimensi-dimensi Perencanaan Pembelajaran
Dimensi-dimensi perencanaan pengajaran:
1)             Signifikansi
Tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan
2)             Feasibilitas
Salah satu factor penentu adalah otoritas political yang memadai, sebab dengan itu feasibilitas teknik dan estimasi biaya serta aspek-aspek lain dapat dibuat dalam pertimbangan yang realistik.
3)             Relevansi
Perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan secara optimal
4)             Kepastian
Penggunaan teknik dan metode meminimumkan kejadian-kejadian tak terduga.
5)             Ketelitian atau parsimoniusness
Perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana. Dalam penerapannya diperlukan alternatif dan dapat mempertimbangkan alternatif mana yang terbaik


6)             Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu mencari informasi sebagai unpan balik atau balikan. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pengajaran yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
7)             Waktu
Validitas dan reabilitas yang dipakai serta kapan untuk menilai kebutuhan pendidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang
8)             Terbaik monitoring atau pemantauan
Menjamin agar pelaksanaannya berjalan dengan mulus, perlu dikembangkan prosedur yang memungkinkan perencanaan pengajaran menentukan alasan-alasan mengadakan variasi dalam perencanaan
9)             Isi perencanaan
1.        Perencanaan perlu memuat:
2.        Tujuan
3.        Program dan layanan, bagaimana cara mengorganisasikannya
4.        Tenaga manusia, yaitu mencakup cara-cara mengembangkan prestasi spesialisasi, prilaku, kompetensi, maupun kepuasan lainnya
5.        Bangunan fisik, mencakup tentang cara-cara penggunaannya
6.        Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
7.        Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasikan dan memanajemen operasi dan pengawasan program dan aktifitas pendidikan
8.        Konteks social atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan.

2.1.5 Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Adapun manfaat perencanaan pembelajaran antara lain: 1) Sebagai petunjuk atau arah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 2) Sebagai pola dasar dalam mengatus tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran; 3) Sebagai alat ukur keefektifan kegiatan pembelajaran; 4) Sebagai bahan dasar penyusunan data untuk memperoleh keseimbangan kerja; 5)Untuk penghematan waktu, tenaga, biaya, alat, dan sebagainya.

2.1.6 Proses Perencanaan Pembelajaran
            Proses perencaan pembelajaran meliputi 3 tahapan yang telah di atur oleh kurikulum. Tahapan tersebut adalah,
1)             Tahap perencanaan, meliputi:
1.         Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam melaksanakan fungsi perencanaan
2.         Menetapkan prosedur perencanaan
3.         Mengadakan reorganisasi struktural internal administrasi agar dapat berpartisipasi dalam proses implementasinya
4.         Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang akan diperlukan dalam perencanaan
2)                  Tahap perencanaan awal
Membandingkan output yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai sekarang untuk mengetahui apakah rencana yang dilaksanakan relevan, efektif dan efesien.
3)                  Tahap formulasi rencana, meliputi:
1.      Menyiapkan seperangkat keputusan yang diambil oleh pemegang otoritas
2.      Menyediakan pola dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai unit organisasi yang bertanggung jawab dalam implementasi keputusan
4)                  Tahap elaborasi rencana, meliputi:
1.        Membuat program
Membagi rencana kedalam beberapa program pelaksanaan dengan tujuan spesifikasi masing-masing
2.        Identifikasi dan formulasi proyek
Program terbagi dalam beberapa proyek yang diidentifikasikan secara tuntas agar dapat dilaksanakan. Formulasi proyek merupakan tugas merinci siapa pelaksana, berapa biaya, jangka waktu, dan hal-hal yang dianggap perlu
5)                  Tahap implementasi rencana
Pada saat ini perencanaan bergabung dengan proses pelaksanaan atau menajemennya. Sumber-sumber daya manusia, dana, dan materil dialokasikan, jadwal dan waktu ditetapkan, pelaksanaan proyek, pemberian tugas dan sebagainya

6)             Tahap evaluasi dan perencanaan ulang
Evaluasi memberikan 2 makna: 1) Memberikan gambaran tentang kelemahan rencana; 2) Sebagai bahan diagnosis dan sebagai bahan dalam membuat rencana ulang.

2.2         Penerapan Pembelajaran
Setiap guru dituntut dan diwajibkan untuk mengelola pembelajaran sekreatif mungkin disaat proses belajar mengajar. Khususnya di SD sistem pembelajarannya berbasis tematik, setiap pelajaran tidak lagi dipisah-pisahkan melainkan disusun berkesinambungan dengan setiap pelajaran lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas, seorang guru diwajibkan untuk membuat perencanaan pembelajaran atau biasa disebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
RPP yang baik akan mencapai tujuan pembelajaran yang memuaskan. Dengan adanya RPP diharapkan dapat menjadi bekal bagi para guru tentang cara-cara melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.



1)        Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1.      Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
2.      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
3.      Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4.      Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2)        Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
1.        Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a.         Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b.        Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
c.         Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
d.        Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e.         Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

2.        Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a.         Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
b.        Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c.         Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
d.        Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e.         Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f.         Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
g.        Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
h.        Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i.          Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

3.        Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a.         Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
b.        Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
c.         Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
d.        Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
e.         Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar
f.         Membantu menyelesaikan masalah;
g.        Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h.        Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
i.          Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
4.         Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.         Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b.        Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c.         Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d.        Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik  tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e.         Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kelebihan dan kekurangan komik sebagai media pembelajaran

Kelebihan dan kekurangan Komik Menurut Rohani (1997:21) Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami,...