PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK
TERHADAP HASIL BELAJAR
Menurut
Rohani (2014), komik adalah sebuah media penyampaian informasi yang dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkan minat belajar peserta
didik karena sifatnya yang sederhana, jelas dan mudah dicerna.
Keberhasilan
pemanfaatan media komik dalam proses pembelajaran juga dibuktikan oleh hasil
penelitian Tryas dkk. (2014), bahwa komik sebagai media pembelajaran fisika efektif
dalam memotivasi peserta didik dalam belajar. Komik juga memberikan pengaruh
positif berupa keberanian mengemukakan pendapat dan interaksi dalam
pembelajaran, sedang dari segi kognitif komik dapat membantu memahami konsep.
Selanjutnya Lesmono dkk. (2012) menunjukkan peserta didik sangat termotivasi dan sangat
paham setelah pembelajaran menggunakan bahan ajar fisika berupa komik. Peserta
didik tidak mengalami kesulitan untuk menggunakan bahan ajar tersebut saat
pembelajaran di kelas. Eker dan Karadeniz (2014) menyatakan
bahwa penggunaan komik dapat mempengaruhi prestasi dan pengetahuan peserta
didik secara positif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Namun kenyataannya komik masih jarang
digunakan dalam oembelajran fisika karenaa banyak orang tua maupun guru
mengkhawatirkan pengaruh dari komik terhadan anak dan peserta didiknya. Mereka
beranggapan bahwa dengan membaca komik imajinasi anak akan kurang tertantang
utnuk perkembangannya. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan oleh Dorell dkk. (1995)
Komik telah berperan dalam menciptakan kenakalan remaja, yang lain percaya
bahwa komik meracuni minat baca, imajinasi dan menyebabkan iritasi mata. Padahal
menurut Mulholland (2004) media komik dapat membantu anak-anak, ekspresi verbal,
tindakan fisik, dan emosi, sebagaai alat terapi buku komik sangat berguna bagi
anak-anak ubntuk mengembangkan imajinasi karena komik dengan dengan mereka.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komik adalah
cerita bergambar (majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah
dipahami dan lucu. Wulandari, dkk (2013) menyatakan komik
adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tak bergerak yang
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita, biasanya komik
dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Darmawan (2012:5) menyatakan komik adalah medium
bercerita atau berekspresi dengan bahasa-bahasa gambar yang tersusun. Punya
cerita dan menguasai bahasa gambar lebih penting daripada sekedar menguasai keterampilan
menggambar yang mencengangkan. Komik merupakan suatu bentuk bacaan dimana siswa
membaca tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan guru, komik dapat berfungsi
sebagai media pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Sebagai
media edukatif, komik mempunyai sifat yang sederhana, jelas, mudah dan bersifat
personal (Rohani, 2014: 77). Menurut
McCloud (2008:9) komik adalah pilihan yang berkesinambungan terdiri
daripencitraan, alur cerita, dialog, komposisi gesture dan bermacam pilihan
lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komik merupakan
mediapembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam
memahami suatu materi. Penggunaan analogi dan penggambaran cerita dalam
kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa untuk memahami suatu materi.
Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak
dapat dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan melalui media komik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar