Kelebihan dan kekurangan Komik
Menurut Rohani (1997:21) Media komik merupakan
media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami, lebih bersifat
personal sehingga informatif dan edukatif. Sebagai media pembelajaran menurut Waluyanto
(2005:51) komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Komik yang digunakan sebagai media pembelajaran akan selalu
mempunyai kelabihan dan kekurangan. Meninjau dari kelebihan dan kekurangan
tersebut, maka kita dapat menyesuaikan dengan kemampuan siswa dan materi yang
kita ajarkan. Mulholland (2004) menjelaskan sebagai sebuah media, komik dapat
membantu kesehatan mental anak-anak, ekspresi verbal, tindakan fisik, dan
emosi. Sebagai sebuah alat terapi, buku komik sangat berguna bagi anak-anak
karena media komik akrab bagi mereka. Dalam terapi, klien dari segala umur
dapat mengungkapkan apa yang mereka inginkan.
Trimo (1997:22) menyatakan bahwa kelebihan
media komik dalam kegiatan pembelajaran dinyatakan:
a.
Komik menambah perbendaharaan
kata-kata pembacanya, penggunaan warna
dalam komik akan membuat konsentrasi dan daya tangkap otak akan meningkat.
Peserta didik akan lebih mudah mengingat huruf, kata bahkan kalimat dan menyimpan
dalam waktu yang lama.
b.
Mempermudah siswa
menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak, kerumitan bahan ajar dapat disederhanakan seperti objek-objek yang terlalu
besar, berbahaya, atau terlalu jauh untuk dikunjungi dapat dihadirkan melalui
media komik.
c.
Dapat mengembangkan
minat baca anak, media pembelajaran yang menarik membuat minat baca siswa
meningkat, terutama ketika komik berisi cerita yang menuntut siswa untuk
mencari tahu sesuatu seperti komik detektif.
d.
Seluruh jalan cerita
komik menuju pada satu hal yakni kebaikan, jalan cerita didalam komik endingnya
selalu yang menag itu yang baik dan benar serta tokoh dalam cerita berakhlir
bahagia.
Berikut
Kelemahan media komik yang digunakan dalam proses belajar mengajar:
a.
Kemudahan orang
membaca komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan penolakan atas
buku-buku yang tidak bergambar.
b.
Komik menjelaskan
materi secara ringkas. Bagi siswa yang kurang dalam menganalisa maka akan sulit
belajar dengan komik
c.
Ditinjau dari segi
bahasa komik hanya menggunakan kata-kata kotor atau kalimat-kalimat yang kurang
dapat dipertanggungjawabkan, komik yang dijual dipasaran terkadang terdapat gaya bahasa yang kotor dan terlalu
banyak khayal sehingga pesan atau materi
yang ingin disampaikan tidak mengenai sasaran dan terjadi kesalahan persepsi.
d.
Banyak aksi-aksi yang
menonjolkan kekerasan atau tingkah laku yang prevented, aksi-aksi yang ditampilkan terkadang sulit di terima
akal sehat atau kurang logis. Siswa hanyut dalam cerita khayalan yang terdapat
dalam komik sehingga kesan atau pesan yang disampaikan tidak dapat dicerna oleh
siswa.